Jumat, 11 Maret 2011

A Letter

Dearest my wife,
Aku kangen...... banget sm kamu.
Di hari-hari yg melelahkan sekalipun aku tetap merindukanmu.
Betapa tdk, kamu wanita sekaligus isriku yg paling ngertiin aku.
tanpa kamu aku bukan apa-apa.

Aku ingin membangun hidup dan karierku berdampingan bersamamu.
Diusiaku yg sdh senja ini aku merasa kehidupan dan karier aku terus menurun,
bahkan mungkin akan menuju kehancuran, jika aku tdk segera menyadarinya,
dan berupaya bangkit untuk menata kembali beberapa puing-puing yang telah runtuh.
Bersama kamu aku tumpahkan harapan ini, tanpa kamu rasanya aku tak kan sanggup, adakah kamu melihat tanda-tanda itu ada pada diri aku?
Bila dirimu tak melihatnya itu mungkin karena pandainya aku menyembunyikannya.
Jujur aku katakan ini, agar kamu tau betapa aku mengaharapkanmu.
Andai saja waktu untuk kita berdua jauh lebih banyak dari yang kita jalani saat ini,
mungkin situasinya akan berkata lain, tapi tak mengapa, aku tlah menerima apa adanya.
Sayangku, istriku.

Berikan aku nasehatmu, saranmu, petunjukmu, apa yang harus aku lakukan,
agar aku bisa melangkah maju kedepan, walau mungkin hanya selangkah.
Tiada gading yang tak retak, tak ada pisang yang tak bengkok, itu kata pepatah.
dan dalam menjalani kehidupan dan karier aku pasti akan ada kekurangan, kesalahan, noda bahkan cacat sekalipun.

Tuk semua itu aku mohon ingatkan aku bila aku lupa, tegur aku bila aku salah.
marahi aku atau pukul aku bila itu perlu, agar aku bisa segera ingat dan menyadari bahwa aku ini salah.

Istriku sayangku,
ingin hati ini tuk membahagiakan dirimu, tapi apa daya.

Maafkan aku bila selama ini atau mungkin sampai akhir hayatku nanti,
aku tak akan pernah bisa membahagiakan kamu.
tapi aku hanya bisa memberimu cinta, cinta aku yang tulus,
hidup, tumbuh berkembang dan keluar dari lubuk hatiku yang paling dalam.
selamat bekerja sayang, meniti satu demi satu anak tangga menuju karier 
yang selama ini kamu cita-citakan.
Aku kan selalu berdoa untukmu, dan untuk kita berdua.
semoga semua dapat berjalan dengan lancar dan tercapai apa yang menjadi harapan.

Peluk cium dari suamimu yang sangat merindukanmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar